Informasi Anak Indonesia Belum Peroleh Paud

Informasi Anak Indonesia Belum Peroleh PaudData Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga akhir tahun 2008 menunjukkan, bahwa angka partisipasi kasar (APK) pendidikan anak usia dini (PAUD) baru sekitar 50.03 persen dari 29,8 juta anak. "Artinya separuh dari jumlah anak yang ada di negeri ini belum memperoleh layanan PAUD," jelas Bambang Sumaryanto, communications director PT P&G Indonesia, saat mengunjungi PAUD Kutilang di Desa Benda, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (28/9).



Padahal pendidikan pra-sekolah, lanjut dia, merupakan pondasi penting yang harus dienyam anak untuk memastikan kesiapannya saat memasuki sekolah dasar (SD), dan tingkat lanjutannya. Hal ini diperkuat oleh data Unicef yang menunjukkan, bahwa hampir 70 persen anak yang putus sekolah dari SD, karena mereka tidak siap untuk berinteraksi dan mengikuti pendidikan SD.

Beranjak dari kondisi itulah, P&G Indonesia memfokuskan diri pada program sosial pendidikan anak yang diberi nama, Balita Cerdas. "Lewat program sosial itulah kami bekerjasama dengan Unicef mendirikan PAUD di 10 desa di Sukabumi pada 2008. Program tersebut berhasil membantu hampir 3000 balita," jelasnya. 

Program sosial tersebut, lanjut Bambang, bertujuan untuk membantu balita di Indonesia memperoleh pendidikan sekolah yang layaknya. Dan, PAUD Kutilang di Desa Benda, Sukabumi, yang dikunjunginya bersama perwakilan P&G dari negara-negara ASEAN pada sabtu (18/9) lalu, merupakan satu dari 10 PAUD hasil binaan P&G, termasuk 4 P&G Community Centre yang dibangun untuk masyarakat setempat.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat perkembangan program PAUD, berinteraksi dan melihat langsung prestasi anak didik PAUD Kutilang. 
"PAUD Kutilang ini telah berdikari sejak tiga tahun lalu dengan swadaya dari masyarakat setempat untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini," kata Bambang. Selain memberikan tambahan bantuan peralatan penunjang proses pendidikan, yaitu berupa perlengkapan tulis dan buku, P&G juga ingin menunjukkan bahwa masyarakat secara mandiri mampu menjaga kelangsungan, serta kesinambungan program tersebut.

Setelah berhasil menjalankan programnya di Sukabumi, P&G melanjutkan program sosialnya itu di Jakarta dengan menggandeng Rumah zakat sebagai partner. "Saat ini kami bersama Rumah Zakat telah membina 10 PAUD, serta membangun beberapa PAUD di Ciputat yang juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pembinaan para kader taman posyandu, dan PAUD sekitarnya," pungkas Bambang.


Sumber: beritasatu.com

Share :